Sunday, February 3, 2008

Anthurium Rugulosum Sodiro

Anthurium Rugulosum termasuk ke dalam jenis Anthurium epifit yang hidup di pepohonan, merupakan tanaman endemik Ekuador. Tumbuh di pegunungan tinggi Andes yang dingin, tergolong langka dan secara resmi dinyatakan terancam punah. Spesies ini menyukai suhu yang dingin, bahkan pernah ditemukan hidup di gunung2 bersalju.

Anthurium Rugulosum ditemukan pada ketinggian 1150 hingga 2800 meter dihutan2 pegunungan yang lembab dan basah. Tanaman ini menghuni hutan2 diketinggian yang selalu lembab, hal inilah yang membuatnya sebagai salah satu spesies yang sulit dipelihara diluar habitatnya.
Spesimen ini dideskripsikan oleh Luis Sodiro pada tahun 1901 di Anales de la Universidad Central de Ecuador. Sodiro bekerja di Ekuador pada akhir tahun 1800 hingga awal 1900 dan mendeskripsikan 281 taxa araceae Ekuador, kebanyakan adalah spesies anthurium. Ia merupakan ahli botani pertama yang memiliki spesialisasi pada aroid yang menghabiskan hampir seluruh kariernya di hutan2 tropis Ekuador.

Di Ekuador, Anthurium Rugulosum yang memiliki pola daun yang indah ini ditemukan tumbuh di Parque Nacional Podocarpus. Spesies ini sekarang terancam punah karena kerusakan habitat hidupnya. Menurut Dr. Croat, spesimen dari Napo Province terlihat mirip dengan populasi di selatan Ekuador di Morona-Santiago dan Zamora-Chincipe. Lembaran daunnya berukuran 30 hingga 40 cm. Dr. Croat mendeskripsikan Anthurium Rugulosum memiliki rambut2 pendek pada tulang bagian bawah permukaan daun. "Rambut2" ini dikenal dalam istilah sains sebagai trichomes. Rambut2 ini penting sebagai deskripsi karena hampir semua aroid tidak memiliki rambut sama sekali. Sodiro juga mendeskripsikan tanaman yang sama sebagai Anthurium Papillosum. Spadix Anthuirum Rugulosum berbentuk silindris. Sodiro menganggap spesies ini merupakan jembatan antara Anthurium Pulverulentum dan Anthurium Dictyophyllum (saat ini dianggap sinonim Anthurium Corrugatum). Daun A. Pulverulentum berukuran jauh lebih besar.

No comments: