Sunday, February 3, 2008

Anthurium Bonplandii var Guayanum

Anthurium Bonplandii merupakan jenis anthurium yang tergolong dalam kelompok Pachynerium, yang didalamnya termasuk jenis2 anthurium yang berbentuk menyerupai sarang burung (bird's nest), yang pertama kali dideskripsikan oleh George Bunting pada tahun 1975 ketika ia mengobservasi sebuah spesimen yang ditemukan di Amazon yang masuk wilayah Venezuela dekat Rio Orinoco. Spesimen tersebut diobservasi di dekat Siquita, antara Isla Castillito dan San Fernando de Atabapo pada ketinggian antara 100 hingga 140 meter diatas permukaan laut. Species ini ergolong terrestrial dan jarang ditemukan sebagai epifit (tumbuh di dipepohonan) tetapi sering kali ditemukan tumbuh dibebatuan.
Spesies ini memiliki daun baru yang berwarna ungu gelap kemerahan namun lama kelamaan akan berubah menjadi hijau tua. Daunnya mengkilap, tebal dan dibagian bawahnya dapat dijumpai bintik2 berwarna hitam. Daun ditopang oleh petiole yang jika dipotong melintang akan terlihat seperti berbentuk huruf "D". Panjang petiole biasanya antara 10 hingga 35 cm.
Dalam kelompok ini, subspecies Anthurium Bonplandii subsp. Guayanum sedikit berbeda dan biasanya ditemukan pada wilayah dengan ketinggian lebih tinggi. A. Bonplandii Guayanum memiliki cataphylls yang cenderung berwarna kemerahan. Cataphylls adalah struktur tanaman dihasilkan dibagian dasar tanaman dan sekeliling daun baru ketika mulai tumbuh. Setelah daun baru tumbuh sempurna, cataphylls tersebut akan tetap ada di bagian dasar tanaman. Bunga A. Bonplandii bisa lebih panjang dari daunnya dengan peduncle mencapai panjang 96 cm. Setelah bunga terbentuk, spadix bisa mencapai panjang 35 cm, Warna spadix antara ungu kemerahan hingga ungu kecoklatan pada anthesis (ketika siap dipolinasi). Subspesies ini umum dijumpai di negara bagian Bolivar di dataran tinggi Guiana Venezuela, selain itu juga ditemukan di Guiana, Brazl dan Suriname.
Setelah tanaman ini menghasilkan spathe dan spadix, bunganya ini akan ditopang oleh peduncle dengan panjang antara 30 hingga 90cm. Spanthe berbentuk menyerupai tombak dan terlipat kebelakang. Warna spathe hijau pucat. Spadix berwarna ungu gelap kemerahan pada anthesis (saat ketika spadix siap dipolinasi). Setelah proses anthesis selesai, spadix berubah warna menjadi hijau keabu-abuan atau kecoklatan. Jika terpolinasi, buah yang hasilkan lonjong dan berwarna ungu kemerahan. Setelah polinasi dilakukan, spathe akan mengering. Buah umumnya hanya dihasilkan dibagian bawah spadix. Spathe dan spadix merupakan alat reproduksi tanaman dan sebagain orang menganggap spathe sebagai "bunga" padahal sebenarnya spathe merupakan daun yang termodifikasi.
Di habitat alaminya, A. Bonplandii bisa ditemui dari Venezuela, Kolombia, Guiana Shield, Brazil utara hingga selatan Peru. Anthurium Bonplandii merupakan spesies yang memiliki banyak varian dan banyak sub-spesies dengan bentuk daun dan ukuran yang bermacam2. Jenis2 Anthurium yang sering disebut Jenmanii di Indonesia kemungkinan merupakan salah satu turunan sub-spesies Bonplandii yang telah mengalami persilangan dengan jenis anthurium lain.

No comments: